Kanker Langka Renggut Mata Kiri Bocah 3 Tahun, Mata Berdarah Hampir Tiap Hari
“Mata Genta sakit sekali bu.. Kalau sudah sembuh aku bisa main bola sama teman-teman lagi nggak?” Genta - 3 Tahun.
***
Pertanyaan Genta selalu membuat ibunya tertegun, hanya bisa membalasnya dengan senyuman. 6 bulan yang lalu, mata kanan Genta mendadak juling disusul bola mata yang memutih dan berakhir divonis kanker mata retinoblastoma.
Mirisnya karena tak bisa rutin berobat dan kemoterapi, mata Genta kerap mengeluarkan darah.

Meski benjolan kanker ada di mata kirinya, penglihatan mata kanan Genta juga ikut memburam. Karena kesulitan melihat, bocah usia 3 tahun yang dulunya lincah & ceria kini menjadi murung, lebih sering merajuk di pelukan sang ibu.
Sebelum matanya terkena kanker, Genta seringkali bermain bersama teman-temannya terutama sepak bola. Tetapi sejak benjolan mulai mendesak mata kirinya, Genta jadi sering terjatuh saat bermain.

Satu-satunya cara agar Genta bisa lepas dari jerat kanker adalah dengan operasi untuk mengambil bola mata kirinya dan mau tak mau ia harus kehilangan penglihatannya. Namun operasi itu baru bisa dilakukan setelah menjalani beberapa kali kemoterapi.
Orang tua Genta telah mengusahakan segalanya, termasuk menempuh perjalanan ratusan kilometer dari Sumbawa ke Bali. Ayah Genta terpaksa meninggalkan pekerjaannya sebagai nelayan bahkan hampir menjual kapalnya untuk menutupi biaya perjalanan mereka ke bali.
Di Bali, Ayah Genta akhirnya bekerja serabutan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan pengobatan anaknya. Ibu Genta pun juga ikut membantu dengan berjualan gorengan keliling ditemani Genta yang setia digendongannya.

Penghasilan orang tua Genta dari bekerja serabutan setiap harinya tak menentu. Paling banyak hanya membawa Rp15 Ribu bahkan pernah tak ada penghasilan sama sekali.